Pada
kesempatan kali ini kami akan memberikan sedikit informasi mengenai tanaman Curcuma
aeruginosa atau sering disebut dengan Temu Hitam atau Temu Ireng. Dalam
bahasa Jawa sendiri, ireng berarti hitam. Mari kita baca ulasannya di
bawah ini.
1. Klasifikasi Curcuma
aeruginosa Temu Ireng
Regnum :
Plantae
Divisio :
Spermatophyta
Subdivisio :
Angiospermae
Classis :
Monocotyledoneae
Ordo
: Scitamineae
Familia :
Zingiberaceae
Genus :
Curcuma
Species : Curcuma
aeruginosa
2. Deskripsi
Tanaman Curcuma aeruginosa
Curcuma
aeruginosa atau yang dalam bahasa Indonesianya adalah Temu Hitam awalnya
terdapat di Burma, Kamboja, Indocina, lalu menyebar sampai ke Pulau Jawa.
Tanaman ini memiliki berbagai nama daerah, misalnya di Sumatera biasanya
dikenal dengan nama temu erang, atau temu itam bagi masyarakat Melayu. Di Pulau
Jawa dikenal dengan nama koneng hideung untuk masyarakat Sunda dan temu ireng
bagi orang Jawa. Nusa Tenggara: temo ereng (Madura), temu ireng (Bali). Di
Makasar disebut tamu leteng, masyarakat Bugis menyebutnya temu lotong. Orang
China menyebutnya Ezhu. Dan nama ilmiahnya adalah Curcuma aeruginosa.
Tanaman
ini biasanya ditanam di pekarangan atau di perkebunan. Temu ireng juga banyak
ditemukan tumbuh liar, misalnya di padang rumput atau di ladang-ladang dengan
ketinggian sekitar 400 sampai 750 mdpl. Tanaman ini termasuk terna tahunan
dengan tinggi hingga 1 sampai 2 meter. Termasuk planta acaulis atau berbatang
semu yang tersusun atas kumpulan pelepah daun, berwarna hijau atau cokelat
gelap. Daunnya tunggal, bertangkai panjang, dan terdiri atas 2 sampai 9 helai.
Helaian
daun berbentuk bundar memanjang sampai lanset, ujung dan pangkal daunnya
runcing, tepi daunnya rata, pertulangan daunnya menyirip. Warna daunnya hijau
tua dengan sisi kiri dan kanan ibu tulang daun terdapat semacam pita memanjang
berwarna merah gelap atau lembayung, panjang 31 sampai 84 cm, lebarnya 10
sampai 18 cm. Bunganya termasuk bunga majemuk berbentuk bulir yang tandannya
keluar langsung dari rimpang, panjang tandan mencapai 20 sampai 25 cm, bunganya
mekar secara bergiliran dari kantung-kantung daun pelindung yang besar, pangkal
daun pelindung berwarna putih, ujung daun pelindung berwarna ungu kemerahan.
Mahkota bunga biasanya berwarna kuning. Rimpangnya cukup besar dan merupakan
umbi batang.
Rimpangnya
bercabang-cabang. Jika rimpang yang telah tua dibelah, akan
terlihat lingkaran berwarna biru kehitaman di bagian luarnya, inilah yang
membedakan Temu ireng dengan Temu-temuan yang lainnya. Rimpang temu ireng atau
temu hitam mempunyai aroma yang khas. Cara perbanyakan dari tanaman ini dengan
rimpang yang sudah cukup tua atau pemisahan dari rumpunnya.
3. Manfaat
Tanaman Curcuma aeruginosa
Rimpang
dari temu ireng ini biasanya mengandung tanin, atsiri oil, curcumol,
curcumenol, isocurcumenol, curzerenon, curcumalacton, curdion, germacron,
a, ß, g-elemene, linderazulene, curcumin, demethyoxycurcumin, dan bisdemethyoxycurcumin.
Rimpang
dari Curcuma aeruginosa rasanya pahit dan sifatnya dingin. Berkhasiat
sebagai peluruh kentut, sebagai peluruh dahak, dapat meningkatkan nafsu
makan atau disebut juga stomakik, anthelmintik, dan dapat digunakan sebagai
pembersih darah setelah melahirkan atau setelah haid.
Bagian
tanaman yang dapat digunakan sebagai obat adalah rimpangnya. Caranya dengan
mencuci rimpang, lalu dipotong-potong, lalu keringkan dengan cara
mengangin-anginkannya agar kandungan minyak atsirinya tidak banyak berkurang.
Selain
itu rimpang dari temu ireng ini berkhasiat untuk mengatasi: kurangnya nafsu
makan, membantu mengobati penyakit kulit seperti kudis, ruam, dan borok,
mengobati perut mulas (kolik), menyembuhkan sariawan, batuk, sesak napas, dan
cacingan.
cacingan.
Source : http://togabermanfaat.blogspot.co.id/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar